Kisah Tolstoy

Sang Raja dan Jubah Orang Miskin


Suatu ketika, seorang raja jatuh sakit.


“Aku akan berikan setengah kerajaanku kepada orang yang bisa menyembuhkanku,” katanya.
Semua penasihatnya berkumpul bersama untuk memutuskan bagaimana raja bisa disembuhkan. Tetapi tidak ada yang tahu caranya. Hanya salah seorang penasihat raja mengajukan sarannya untuk menyembuhkan raja.


“Jika kamu menemukan orang yang hidupnya gembira, ambil jubahnya, berikan kepada raja dan raja akan sembuh.”


Raja mengirim utusan-utusannya untuk mencari orang yang gembira. Mereka berkelana jauh menelusuri setiap penjuru kerajaan. Tetapi mereka tidak menemukan orang yang seperti itu. Dalam perjalanannya, mereka tidak menemukan orang yang tepat. Jika orang itu kaya, ia sakit-sakitan. Jika orang itu sehat, ia miskin. Jika orang itu kaya dan sehat, ia punya istri yang buruk perilakunya atau jika ia punya anak, anak-anaknya nakal. Semua orang pasti memiliki kekurangannya.


Akhirnya, di hari yang larut malam, ketika anak raja melewati sebuah gubuk, ia mendengar seseorang berkata, “Terpujilah Tuhan sekarang, aku telah menyelesaikan pekerjaanku. Aku bisa makan secukupnya dan dapat tidur! Apalagi yang kurang?”


Anak raja senang dan memerintahkan agar jubah orang miskin itu diambil dan diberikan kepada raja, dan orang itu dihadiahkan banyak uang yang diinginkannya.


Utusan-utusan raja membuka jubah orang itu, orang yang hidupnya gembira itu sangat miskin hingga ia tidak punya jubah sama sekali.
(Leo Tolstoy “Fables and Fairy Tales” (trans Ann Dunigan), New York: Signet Classics, 1962)



Sang Petani & Ketimun

Suatu ketika, seorang petani pergi ke kebun sayuran untuk mencuri ketimun.
            “Aku akan bawa sekarung ketimun ini,” pikirnya. “dan dengan uang yang kuperoleh dari jual ketimun, aku akan beli seekor ayam. Ayam itu akan menghasilkan berbutir-butir telor, ia akan mengeraminya dan menetaskan banyak telor, dan aku akan memberinya makan hingga ia besar. Kemudian aku akan menjualnya dan membeli seekor babi yang sedang menyusui. Aku akan memberinya makan hingga ia siap dikawinkan. Ia akan beranakan seekor anak babi dan aku akan menjualnya. Lewat hasil jual babi itu, aku akan membeli seekor kuda betina. Ia akan mengandung dan aku akan memberi makan anak kuda itu hingga besar dan kujual. Dari penjualan kuda, aku akan beli sebuah rumah dengan lahan berkebun. Kutanami ketimun-ketimun di kebun dan takkan kubiarkan orang mencurinya--akan kujaga kebun itu. Aku akan menyewa seorang penjaga kebun dan setiap hari aku akan pergi melihat kebun itu dan berseru kepada penjaga itu,”Hei penjaga! Jagalah kebun itu!”
            Petani itu terlalu asyik dengan lamunan dålam benak pikirannya, sehingga ia lupa bahwa ia berada di kebun orang lain dan pemilik kebun berseru kepada sang penjaga.
            Penjaga kebun mendengarnya dan mengejar petani itu. Ia menangkap petani dan memberikan tinjunya yang telak.
(First Reader)
1872    
diterjemahkan bebas dari (Leo Tolstoy “Fables and Fairy Tales” (trans Ann Dunigan), New York: Signet Classics, 1962)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar